Kamis, 31 Mei 2012

Berita


TKPK DAN BKM KELURAHAN TEGALPANGGUNG MENGADAKAN PELATIHAN KETRAMPILAN HIDUP (LIFESKILL) BAGI WARGA MISKIN DI KELURAHAN TEGALPANGGUNG


Dalam rangka pengentasan kemiskinan di kelurahan Tegalpanggung  TKPK (Tim Koodinasi Penanggulangan  Kemiskinan ) dan BKM kelurahan Tegalpanggung mengadakan pelatihan  ketrampilan  hidup (lifeskill ) khusunsya bagi warga miskin dikelurahan  Tegalpanggung.

Pelatihan yang dimulai sejak bulan Februari–Juli 2012 diikuti  warga Miskin di  16 RW warga kelurahan Tegalpanggug Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memperdayakan warga miskin dikelurahan Tegalpanggung dan  diharapkan dari pelatihan ini warga miskin dikelurahan tegalpanggung ini memiliki ketrampilan hidup dan  bisa meningkatkan taraf hidupnya.Pelaksanaan kegiatan, kita menggunakan motto/selogan Pemberdayaan Masyarakat menuju kemandirian Pelatihan yang sudah dilaksanakan sebagai berikut 


               Pelatihan Kuliner Serba Tela
A.  Tanggal pelaksanaan    : 4 Februari 2012
B.  Tempat                           : Balai Kampung Juminahan RW 14
C.  Sasaran Peserta            : Warga Miskin / KMS
D. Pelaksana Kegiatan       : BKM Tegalpanggung (UPS Srikandi)
E.  Narasumber                  :           
      
Pelatihan Komputer Dasar
A.    Tanggal pelaksanaan : 13 Februari 2012 (6 hari)
B.    Tempat                        : SMK Muhammadiyan 2 Jl Tukangan Yogyakarta
C.    Sasaran Peserta          : Keluarga miskin / KMS
D.   Pelaksana Kegiatan     : BKM Tegalpanggung (UPS Srikandi)
E.    Narasumber                : Guru SMK Muhammadiyan 2 Yogyakarta

 Pelatihan Kreasi Membuat HANTARAN
  Pelatihan hantaran  dilaksanan 2 Gelombangan 
A. Tanggal pelaksanaan   : 8 dan 27 Februari 2012
B..Tempat : Balai Kampung Juminahan RW 1  Balai kampung  TukanganRW 04
C. Sasaran Peserta         : Keluarga Miskin / KMS
D. Pelaksana Kegiatan   : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
E. Narasumber                  : Asosiasi Catering Yogyakarta
·                 
Pelatihan Kuliner ROTI EGGROLL
Pelatihan Roti Eggroll dilaksanan 2 Gelombangan :
  1. Tanggal pelaksanaan : 22  dan 24 Mei 2012
  2. Tempat         : Balai Kampung Juminahan RW 14 Balai Kampung Tukangan RW 04
  3. Sasaran Peserta         : Keluarga Miskin / KMS
  4. Pelaksana Kegiatan   : BKM Tegalpanggung (UPS Srikandi)
  5. Narasumber                 : Asosiasi Cateri
Pelatihan Membuat Kue dan Roti
A.      Tanggal pelaksanaan  : 28 Mei 2012 – 9 Juni 2012 (12 hari)
B.      Tempat                         : Balai Kampung Tukangan RW 07
C.      Sasaran Peserta           : 16 orang usia produktif
D.     Pelaksana Kegiatan      : Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta
E.      Narasumber                  : Dinsosnakertrans

Pelatihan Mobile Training Unit (MTU) ini merupakan pelatihan tahunan yang diselenggarakan oleh Dinsosnakertrans bertempat di masing-masing kelurahan. Tahun ini kelurahan Tegalpanggung sesuai dengan usulan Musrenbang mendapatkan Program Pelatihan Membuat Kue dan Roti. Pelatihan ini diperuntukkan bagi warga yang berusia produktif, dengan harapan kedepan dapat menekan jumlah angka kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran.
Tahapan pelatihan ini ada 3 tahap, Tahap pertama praktek membuat kue dan roti selama 12 hari (6 jam pelatihan per hari) bertempat di Balai RW 07 Kampung Tukangan; Tahap kedua pelatihan Kewirausahaan selama 5 hari bertempat di Hotel Museum Batik; Tahap ketiga adalah peserta diwajibkan kerja magang diperusahaan roti selam 3 bulan.

Pelatihan Menjahit Lanjutan (Membuat Pola)
A.      Tanggal pelaksanaan : 26 Mei 2012 – 4 Juli 2012 (20 kali pelatihan)
B.      Tempat                         : LPK Yogya Desain School (YDS) Bausasran Yk.
C.      Sasaran Peserta        : Peserta Menjahit Dasar
D.     Pelaksana Kegiatan   : BKM Tegalpanggung (UPS Srikandi)
E.      Narasumber                : LPK Yogya Desain School (YDS)

Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan, dimana pada awalnya peserta adalah warga yang telah diberi pelatihan menjahit dasar program MTU Dinsosnakertrans tahun 2011. Dari 20 orang yang telah diberi pelatihan menjahit dasar, mereka membentuk kelompok usaha bersama ”GABUSAN”. Tujuan membentuk kelompok ini adalah agar apa yang mereka dapatkan dalam pelatihan dapat mereka wujudkan minimal menjadi usaha sambilan. selain itu juga agar bantuan yang diterima (mesin jahit, mesin obras, dll.) dapat dimanfaatkan oleh kelompok. Agar kegiatan kelompok ini berjalan dengan baik, Bapak Lurah Tegalpanggung menunjuk G. Iriyanto sebagai pendamping dan kelompok. Pertemuan rutin setiap bulan tanggal 20 di kantor kelurahan tegalpanggung pukul 18.30 WIB. Untuk menambah keterampilan anggota, mereka diberi pelatihan Menjahit Lanjutan (membuat pola) melalui program BKM. Dalam perjalanan waktu, beberapa anggota kelompok ini telah mendapatkan order pekerjaan menjahit, salah satu contoh Ibu Lilik warga Juminahan RW 15 mendapatkan order membuat tas kecil untuk ulangtahun, selain itu Ibu Ike Warga Tukangan RW 05 telah berhasil mendapatkan order pakaian seragam sekolah dan juga telah berhasil menembus Butik Sakola (rencana memasok kerudung). order ini akan dikerjakan kelompok pada bulan Juni 2012, dan pendamping kelompok telah bernegosiasi dengan TKPK dan BKM (UPK) untuk pengajuan pinjaman modal untuk kelompok. Untuk pembinaan lebih lanjut Pendamping telah mengajukan proposal ke Dinsosnakertrans untuk difasilitasi menjadi KUBE.

Pelatihan Mesin Pengolah Sampah
    • Tanggal pelaksanaan :        
    • Tempat                        : Rumah Ketua LPMK (Tukangan)
    • Sasaran Peserta          : petugas sampah
    • Pelaksana Kegiatan    :    TKPK
    • Narasumber                : BLH Kota Yogyakarta
    • Sasaran Peserta         : Linmas, & Warga Masyarakat
    • Pelaksana Kegiatan   : TKPK
    • Narasumber               : Dinas PBK Kota Yogyakarta
Selain pelatihan yang life skill bagi warga miskin  untuk penaggulangan kemiskinan di kelurahan Tegalpanggung di Kelurahan  TKPK dan BKM kelurahan Tegalpanggung  juga mengadakan pelatihan dan Sosialisasi seperti 

Pelatihan Jumantik Kecil / BERLIAN
Pelatihan Jumantik di bagi 2 Gelombang
A.    Tanggal pelaksanaan : 4 dan 5  Februari 2012
B.    Tempat   : Balai Kampung Juminahan RW 14 Kantor Kelurahan Tegalpanggung
C.    Sasaran Peserta  : 66  Anak usia sekolah SD (Perwakilan per RT 1 orang)
D.    Pelaksana Kegiatan   : BKM Tegalpanggung (UPS Srikandi) & TKPK
E.    Narasumber                : Puskesmas Danurejan
                  
Untuk pembinaan Jumantik Kecil selanjutnya merupakan tanggung jawab dari Kelurahan Siaga (Bp. Gunardo).
Pelatihan PMKS, PSKS, Identifikasi Kebutuhan Warga Miskin dan Sosialisasi Gerakan Segoro Amarto

A.    Tanggal pelaksanaan : 26 Februari 2012
B.    Tempat                        : Kantor Kelurahan Tegalpanggung
C.    Sasaran Peserta          : Perwakilan 66 RT
D.   Pelaksana Kegiatan     : IK-PSM, LPMK, dan TKPK
E.    Narasumber                : Camat Danurejan & FK-PSM Kota

  1. Tujuan kegiatan adalah :
- Meng-update data Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
- Mengidentifikasi kemampuan dan kebutuhan warga miskin untuk menuju sejahtera
- Mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di masyarakat (kerajinan dan kuliner)
-Menginformasikan ke masyarakat tentang Gerakan Segoro Amarto melalui perwakilan masing-masing RT.

  1. Tahapan Kegiatan :
-       Pelatihan Teknis petugas pendata (1 hari)
-       Pendataan di lapangan per RT (1 bulan)
-       Rekapitulasi hasil Pendataan (6 hari)
  1. Hasil kegiatan ini adalah sebagai base data untuk kelurahan, LPMK, IK-PSM, TKPK, dan Orsos yang membutuhkan data. 

    Seleksi PSM Prestasi tingkat Kota
    Tanggal pelaksanaan :        
    Tempat                         :Kelurahan dan Rumah Ibu Betty (Ledok Tukangan)
    Sasaran Peserta        :Ibu Betty (PSM) utusan dari Kecamatan Danurejan
    Pelaksana Kegiatan  :Dinsosnakertrans dan FK-PSM Kota Yogyakarta
     Narasumber              :Tim Seleksi tingkat Kota


    Seleksi PSM Prestasi merupakan agenda rutin Dinsosnakertrans dan FK-PSM Kota Yogyakarta, dimana seleksi ini memilih PSM untuk mewakili kota untuk diadu ke tingkat provinsi selanjutnya ke tingkat nasional. Tahun ini untuk FK-PSM Kecamatan Danurejan diwakili oleh Ibu Betty Rusherawati dari IK-PSM Tegalpanggung. Bulan lalu telah dilakukan Seleksi tahap I presentasi kegiatan PSM di Griya UMKM Jl. Taman Siswa yang diikuti oleh 14 orang PSM perwakilan Kecamatan se Kota Yogyakarta. Seleksi tahap II adalah kunjungan Tim Seleksi ke lokasi (Kelurahan & rumah peserta) tujuannya adalah crosscheck dengan apa yang telah dipaparkan pada presentasi sebelumnya. selain itu juga tim seleksi ingin mengetahui sejauhmana calon (ibu betty) sebagai PSM dikenal oleh masyarakat dan kegiatan apa saja yang dilakukan di wilayah.
    Mohon doa dan dukungannya semoga Ibu Betty bisa berhasil lolos sebagai PSM Prestasi untuk mewakili Kota Yogyakarta ke Tingkat Provinsi & Tingkat Nasional.

           Sosialisasi JAMKESDA
    A.      Tanggal pelaksanaa   : 22 Februari 2012
    B.      Tempat                         : Kantor Kelurahan Tegalpanggung
    C.      Sasaran Peserta        : Pengurus RW, & Orsos (PKK, PSM, LPMK, dll.)
    D.     Pelaksana Kegiatan   : UPT JPKD Kota Yogyakarta
    E.      Narasumber                : Jamkesda Kota Yk (Bp. Sumarsono)

         Sosialisasi Hukum dari Kejaksaan
    ·         Tanggal pelaksanaan : 29 Mei 2012
    ·         Tempat                         : Kantor Kelurahan Tegalpanggung
    ·         Sasaran Peserta           : Ketua RW, dan Orsos (PKK, PSM, BKM, LPMK, dll.)
    ·         Pelaksana Kegiatan     : Kejaksaan Kota
    ·         Narasumber                 : Kejaksaan Kota

         Pelatihan TAGANA
    ·         Tanggal pelaksanaan : 30 Oktober 2011
    ·         Tempat                        : Balai Kampung Ledok Tukangan RW 03
    ·         Sasaran Peserta          : Linmas, & Warga Masyarakat
    ·         Pelaksana Kegiatan    : TKPK
    ·         Narasumber                : Dinas PBK Kota Yogyakarta

Kamis, 24 Mei 2012

Sekilas TKPK Kelurahan Tegalpanggung



TKPK TEGALPANGGUNG
1.1.    Latar Belakang

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan telah dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu upaya pemerintah untuk membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara mandiri. Program ini sangat strategis karena menyiapkan landasan kemandirian masyarakat berupa institusi masyarakat yang representative, mengakar dan menguat bagi perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan pondasi kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat. Program diatas dilaksanakan dengan membentuk badan-badan keswadayaan masyarakat.

Beberapa kelembagaan masyarakat yang mengakar, representative dan dipercaya  tersebut dibentuk melalui kesadaran kritis masyarakat untuk menggali kembali nilai-nilai luhur kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan sebagai pondasi modal sosial kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, Badan keswadayaan masyarakat selain diharapkan mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin dalam menyuarakan aspirasi dan kebutuhan mereka, sekaligus menjadi motor bagi upaya penanggulangan kemiskinan yang dijalankan oleh masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan, mulai dari proses penentuan kebutuhan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasil program.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan secara nyata kebijakan peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan pendekatan Tridaya adalah melalui pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan antara lain,.

Pada tahap pertama dilaksanakan pendampingan awal yang berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat belum berdaya menjadi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan pendorong dalam hal perubahan Sikap/Perilaku/Cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai
universal kemasyarakatan. Pada tahap berikutnya pendampingan berlanjut pada orientasi untuk membangun transformasi menuju masyarakat mandiri, yang dilakukan melalui sejumlah kegiatan pembelajaran kemitraan sinergi antara Pemda, Masyarakat dan Kelompok peduli setempat serta kegiatan membangun  jaringan (channelling program) dengan berbagai pihak sebagai upaya untuk mengakses berbagai peluang sumber daya yang dibutuhkan masyarakat.
Selanjutnya, transformasi masyarakat mandiri menuju masyarakat madani dilakukan melalui usaha bersama untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengembangan kualitas lingkungan permukiman yang berkelanjutan (sustainability development) di wilayahnya.

Pembangunan berkelanjutan pada prinsipnya adalah kondisi dimana masyarakat mampu  meningkatkan kualitas Lingkungan Permukimannya dengan berbasis pada tiga pilar utama, yakni (1) Orientasi yang  bertumpu perubahan perilaku (attitude), (2) Orientasi Pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management), serta (3) Orientasi Inovasi dan kreativitas masyarakat (entrepreneurship).
Dengan demikian, program yang pada awalnya diintrodusir melalui skema ‘proyek’ diharapkan di tingkat masyarakat dan pemerintah daerah akan mampu dikembangkan menjadi skema ‘program’ untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, produktif, bersih dan indah agamis dan berbudaya, Nyaman dan Asri, tentram dan Damai, Adil, Maju dan Mandiri serta menjadi masyarakat yang sejahtera.

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan tersebut di Kelurahan Tegal Panggung diwadahi dan dikelola oleh lembaga generik masyarakat bernama TKPK Tegal Panggung yang merupakan organisasi yang mengkoordinir beberapa lembaga keswadayaan dan social dan perguliran yang ada pada kelurahan Tegal Panggung ( selanjutnya disebut TKPK ).
Dengan demikian TKPK diharapkan mampu berperan menjadi wadah perjuangan warga miskin dalam menampilkan aspirasi dan kebutuhan mereka, sekaligus sebagai motor penggerak bagi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh masyarakat secara mandiri, berkelanjutan mulai proses, penentuan kebutuhan, proses penyusunan program, pelaksanaan program hingga pemanfaatan, pengawasan dan pemeliharaan hasil-hasil program.

Dalam kerjanya TKPK didampingi oleh staf Kelurahan dan kecamatan( sehingga mampu menjadi lembaga keswadayaan mandiri yang telah merubah sikap perilaku dan cara pandang masyarakat menuju masyarakat madani dibarengi dengan kegiatan membangun jejaring dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta agar dapat mengakses berbagai peluang sumberdaya yang diperlukan masyarakat.

1.1.    Tujuan
Secara umum, program pengentasan kemiskinan ini adalah Pengembangan Lingkungan Permukiman berbasis Komunitas bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, produktif, berjatidiri dan berkelanjutan.
Sedangkan secara khusus, tujuan Program pengentasan kemiskinan ini adalah
  1. Mewujudkan perilaku Masyarakat yang  hidup sehat, bersih, dan tertib pembangunan serta terencana secara terpadu
  2. Mewujudkan masyarakat yang Kreatif dan Inovatif (Community  Interpreneurship) dalam Perencanaan, Pembangunan, dan Pengelolaan hasil-hasilnya
  3. Mewujudkan Badan/lembaga Keswadayaan bersama Unit-Unit Pengelola (UP-UP) yang mampu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan secara mandiri sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat (Community  Management);
  4. Membangun jejaring dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta agar dapat mengakses berbagai peluang sumberdaya yang diperlukan masyarakat.
1.2.    Sasaran 

Sasaran Pelaksanaan Program adalah sebagai berikut:
  1. Tersedianya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kelurahan berbasis komunitas serta aturan tertulis yang disepakati masyarakat sebagai komitment bersama yang diketahui dan disetujui oleh Pemda;
  2. Terbangunnya Unit-Unit Pengelola dari badan/lembaga keswadayaan yang mampu berperan sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat (Community  Management) dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya
  3. Terwujudnya lingkungan permukiman yang sehat, bersih, tertib, produktif, indah, agamis, berbudaya, nyaman,  asri, tentram, damai, adil, maju, mandiri dan seimbang yang dilakukan oleh masyarakat dengan dukungan berbagai sumberdaya    ( LEBIH LANJUT BACA  LIHAT DI PROFIL )